Kamis, 18 Juli 2013

Jamur tiram putih

Kontaminasi pada budidaya jamur tiram memang menyebalkan, Banyak uang yang dikeluarkan dan tenaga juga tentunya kalau kontaminasi datang semuanya akan sia-sia saja. tidak peduli tingkatan mana dalam proses pembudidayaan jamur tiram, kontaminasi pasti dapat mengencam. mulai dari pembuatan media PDA, bibit jamur hingga baglog produksi memiliki peluang yang sama.

Cara mengatasi kontaminasi ada beragam, ini tergantung dari masing-masing petani. Ada yang menerapkan pencegahan organik atau kimiawi. Tentu saja yang kimiawi ini perlu dihindari, karena jamur sangat mudah menyerap senyawa kimia dan dapat terakumulasi di dalamnya.
Berikut ini beberapa contoh perilaku yang dilarang saat berbudidaya jamur.
Perilaku ini berpotensi menimbulkan kontaminasi, jangan anggap sepele sesuatu yang kecil dan sederhana karena bisa saja jamur tiram di kumbung anda luluh lantak tak bersisa.
Mencampur stok media lama dengan yang baru. Anda tidak akan tahu mikroorganisme apa yang sudah bersarang pada media lama.
Menggunakan alas kaki dari luar areal bididaya. Bisa saja alas kaki yang anda pakai sebelumnya menginjak atau bersinggungan dengan sumber kontaminsi
Menggunakan baju kotor. Pekerja sering ceroboh ketika bekerja di kumbung, mentang- mentang kerja kasar lantas baju yang dikenakan tidak pernah dicuci, alasannya simpel karena pakaian dinas , Padahal hal ini berbahaya sekali terutama ketika inokulasi.
Makan di areal budidaya. Lah tempat makan kan di ruang makan masak di kumbung atau ruang inkubasi apalagi ruang inokulasi kacau dah gimana kalau nasinya tercecer jadilah biang kontaminasi, jamur oncom tumbuh lalu menyerang seisi kumbung
Berbicara / bersin saat inokulasi. mulut itu sumber bakteri, memang hal ini sangat kecil kemungkinannya mengakibatkan kontaminasi tapi dari hembusan angin dari mulut tertuju langsung ke dalam baglog atau bibit jamur. Akibatnya jamur kontaminan yang ada di udara ikut masuk ke dalamnya.
Tidak menggunakan bunsen / api. Jangan mentang-mentang sudah ahli inokulasi jamur tiram, tetap saja makhluk kasat mata berpeluang hinggap di alat tanam lalu masuk ke media saat inokulasi.
Menaruh sembarangan alat tanam. ini tentu sudah jelas maksudnya, apalagi kalau alat tanam tidak pernah dicuci.


Menggunakan air kotor. Karena malas mengambil air yang agak jauh, main ambil saja air terdekat, padahal bisa saja air itu bekas cuci tangan orang atau lainnya.
Membiarkan binatang piaraan bermain di tumpukan media. Wah bagaimana kalau pup di situ yah
Makan jagung sambil memandangi jamur tiram di kumbung . awas tercecer jagungnya atau lupa sengaja dibuang bonggolnya di pojokan kumbung bisa bahaya
Menunda memisahkan baglog kontam. kalau anda tahu ada baglog yang kontam, segera pindahkan saja. buat apa dipiara kalau beresiko mengkontaminasi yang lain.
Itu sebagian kecil hal-hal remeh yang bisa mengakibatkan kontaminasi.
sebenarnya perilaku anda atau saya sendiri yang menyebabkan kontaminasi. ayo berbudidaya lebih rapi, bersih dan teratur kalau anda tidak ingin kontaminasi terjadi pada budidaya jamur tiram yang anda lakukan, beli baglog yang sudah jadi saja.
cara ini dapat mengurangi 50% peluang terjadinya kontaminasi dan kerugian investasi anda.
segera hubungi kontak wap ini untuk memesan baglog berkualitas dengan bibit jamur tiram shimeji dari jepang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar